Budidaya Perikanan Berkelanjutan Tidak Perlu Dijadikan Polemik

  • Minggu, 24 November 2019 - 22:27:50 WIB
  • Administrator
Budidaya Perikanan Berkelanjutan Tidak Perlu Dijadikan Polemik

Kegiatan budidaya perikanan di perairan umum banyak dituding sebagai penyebab pencemaran lingkungan. Hal ini karena adanya pendapat yang menyebutkan bahwa kegiatan tersebut memberikan kontribusi besar terhadap pencemaran lingkungan dari unsur-unsur kimia yang terkandung dalam pakan ikan.

Peneliti Utama dan Profesor Riset pada Pusat Riset Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Endi Setiadi Kartamihardja mengatakan, tuduhan adanya pencemaran air yang berasal oleh budidaya perikanan perlu dipelajari lebih lanjut dengan fakta yang lebih realistis dan komprehensif.

“Berdasarkan penelitian kami, beban masukan unsur-unsur kimia seperti fospor dan nitrogen yang masuk ke air sungai atau danau itu bisa sekitar 53 kali lipat lebih besar dibandingkan yang dihasilkan dari budidaya perikanan,” katanya, Senin (15/1). Oleh karena itu, lanjut Endi, perlu ditelusuri lebih jauh sumber-sumber utama pencemaran perairan yang sesungguhnya.

Sementara itu, staf pengajar Fakultas Peternakan Universitas HKBP Nomensen Medan, Pohan Panjaitan, mengatakan sudah sewajarnya setiap daerah memanfaatkan sumber daya alam perairannya sebagai media budaya perikanan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Pemanfaatan potensi perairan nusantara, terutama sungai dan danau, untuk pengembangan budidaya perikanan yang berkualitas seharusnya tidak dipertentangkan dengan masalah pencemaran lingkungan. Budidaya perikanan yang baik juga membutuhkan kualitas air yang bersih dan sehat,” katanya.

Untuk itu, Pohan mengatakan perlu diterapkan beberapa strategi untuk mengembangkan industri budidaya perikanan yang berkualitas dan ramah lingkungan. Misalnya, penentuan zonasi dan penataan ulang lokasi budidaya perikanan, penentuan daya dukung setiap lokasi perairan untuk budidaya ikan, dan pengadaan karantina serta sistem biosekuriti budidaya ikan di pengairan umum.

Saling tuding dan menyalahkan antar pemanfaatan perairan hanya akan menimbulkan konflik berkepanjangan. “Kelestarian dan kesehatan ekosistem perairan akan dapat terwujud jika setiap pemanfaat berperan aktif dan memiliki visi yang sama untuk mewujudkan kelestarian lingkungan,” demikian Endi Setiadi Kartamihardja.

  • Minggu, 24 November 2019 - 22:27:50 WIB
  • Administrator

Berita Terkait Lainnya